DENPASAR - Kanjeng Ratu Kidul dikenal sebagai sosok penguasa Laut Selatan yang begitu dicintai oleh masyarakat yang hidup di pesisir Laut Selatan Pulau Jawa dan juga termasuk di Bali.
Baca juga:
Visit Wonderful West Sumatera Barat 2023
|
Kanjeng Ratu Kidul memiliki banyak nama di Bali. Ada yang menyebut dengan nama Dewa Baruna, Ratu Ayu Manik Segara, Ratu Ayu Manik Mas Meketel, dan lainnya, dikutip dari berita online.
Beberapa tempat di Bali terdapat pemujaan Kanjeng Ratu Kidul, salah satunya Hotel Grand Inna Bali Beach di Kota Denpasar. Disana ada dua kamar yang disakralkan, yaitu kamar 327 dan kamar 2401. Kamar 327 adalah satu-satunya kamar yang tidak hangus ketika kebakaran hebat melanda hotel tersebut pada Januari 1993 silam. Sedangkan kamar 2401 berada di area 'resort' atau 'cottage' bagian selatan tower hotel.
Mengunjungi kamar yang berada di pinggir pantai ini kamar 2401 bersama dengan tamu dari Yogyakarta, mendapatkan kesempatan berkunjung.
Untuk bersembahyang di kamar ini, harus meminta izin dulu ke pihak manajemen hotel.
Menemui Anak Agung Asa Partika atau sapaan akrabnya Jro Mangku Asa menceritakan sedikit ceritanya adanya tempat pemujaan ini.
Baca juga:
Balipedia.org: All About Bali
|
Tempat suci ini bersamaan adanya saat kebakaran yang terjadi tahun 1993. Lanjut cerita ia membenarkan bahwa ada salah satu kamar yang tidak hangus oleh api adalah kamar 327.
" Sejak kejadian itu banyak dari tokoh, paranormal yang datang mendapatkan pawisik untuk mengosongkan kamar itu "
" Kamar itu dikhususkan untuk Romo Soekarno karena beliaulah pencetus pertama hotel Grand Inna Bali Beach dengan adanya Tower 10 "
Lanjut bercerita bahwa tanah masyarakat Sanur juga banyak dilibatkan untuk pembangunan hotel tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa kamar 2401 dulunya merupakan kuburan adat (setra) bagi masyarakat sekitar. Itu dibuktikan dengan adanya pelinggih Mrajapati.
" Drika (disana) Ida Naga Banda, Naga Taksaka nyarengin (ikut) disana "
Di wilayah paling utara dijelaskannya ada Pura Hotel yakni Pura Manik Tirtha Sari yang dibangun oleh sesepuh - sesepuh setelah pertama bangun hotel ini.
Kemudian ada juga sungsungan (pemujaan) Ida Ratu Mas Biang Sakti Jro Ida dari Mengwi Gulingan. Belum usai sejak berdirinya Hotel ini banyak permasalahan yang terjadi.
" Mengapa sejak hotel berdiri agak hancur "
Lanjut cerita kondisi yang tidak baik ini, para sesepuh meminta baos atau pemuus (petunjuk gaib) untuk mendirikan Pura di wilayah Hotel.
" Lalu mendapat petunjuk dari Singgi, ditunjuklah Mengwi Gulingan, kemudian mendapat petunjuk untuk mencari taru (kayu) "
Hotel Inna Bali Beach ini merupakan wilayah yang sangat dianggap penting untuk wilayah Mengwi dan Sanur, mereka memiliki sejarah kental yang berasal dari petunjuk para sesepuh.
Dirinya juga menceritakan bahwa sudah ngayah (mengabdi) disini itu selama 20 tahun.
" Dulu Ajik saya (ayah) menjadi juru canang, juru sapuh disini "
Menanyakan kamar 327 yang ada di tower hotel yang sekarang menjadi rumah sakit Internasional itu.
" Kamar itu masih di renovasi nanti akan dikembalikan seperti semula, disana (kamar 327) dan disini (kamar 2401) itu sama "
Kejadian gaib yang pernah dialami disini, ia menceritakan banyak tamu asing mengalaminya.
" Terutama di Cottage ini, para tamu melihat perayaan besar tetapi dirinya tidak dikabari oleh pihak hotel "
" Setelah di shoot semua yang dilihatnya itu hilang "
Ia juga menyebutkan bahwa ada kaitannya juga dengan Ratu Gede Dalem Ped yang ada di Nusa Penida.
" Yang hadir ditempat ini banyak dari kalangan lintas agama juga dari seluruh Indonesia "
Ia juga mengharapkan semua menjaga tempat ini dengan baik pesannya. (Ray)